BILA CINTA MEMBUTAKAN

Cinta mungkin saja memiliki kekuatan luar biasa. Dan kekuatan cinta, mampu 'menyulap' manusia menjadi pribadi yang sangat nekat atau sangat taat. Nekat dalam konteks sangat berani dalam melanggar peraturan-peraturan Allah, bahkan tidak sedikit pula mereka yang begitu nekat melakukan perbuatan laknat yang dimurkai Allah, bunuh diri contohnya, demi cinta.


Pribadi-pribadi nekat seperti ini menjadikan cinta sebagai tujuan, bukan sebagai sarana mencapai tujuan. Mereka sibuk mencari dan mengartikan makna cinta, sementara lalai terhadap Dzat yang menganugrahkan cinta. Dzat yang menumbuhsuburkan rasa cinta, Dzat yang memberikan kekuatan cinta, Dzat yang paling layak dicintai, karena dia pemilik nikmat cinta itu sendiri. Allah, robbul alamin.

Sikap manusia yang rela mengorbankan diri demi sepotong makna cinta, muda mudi yang nekat bunuh diri dengan berbagai cara pda dasarnya tidak bisa disebut telah mengenali hakikat cinta. Cinta yang mereka kenal selama ini adalah cinta yang ditunggangi oleh nafsu syahwat. Dan 'Joki' penunggangnya adalah syaithan laknatullah. Pada momen ini, setan bersorak, bergembira ria, mengibarkan bendera kemenangan, karena berhasil menjerumuskan anak cucu Nabi Adam ke dalam neraka Jahanam, dengan dalih cinta  yang begitu murah nilainya. 

Cinta memang tak kenal warna. Cinta dalam sudut pandang picik, tak kenal baik buruk. CInta tak kenal rupa dan pertalian darah.Memang begitulah adanya. Karena yang mampu mengenal warna dan baik buruk adalah pelaku-pelaku cinta yang menggunakan akal pikirannya. CInta mereka itulah, cinta sejati.

Sebaliknya cinta juga mampu melahirkan pribadi-pribadi yang mengagumkan, pribadi yang tak takut kehilangan suatu apapun, walau ia amat mencintai sesuatu itu. Namun karena cinta yang hadir dipenuhi nuansa keimanan maka mereka rela mengorbankan apa saja yang mereka amat cintai demi memperoleh keridhaan Dzat pemberi cinta. Jiwa mereka tak pernah merasa gundah gulana hanya karena kehilangan cinta duniawi, demi keridhaan Allah. Pribadi-pribadi taat ini amat menyadari bahwa cinta hanyalah sarana mencapai tujuan. Mereka yakin bahwa kenikmatan cinta tak ada artinya tanpa ada keridhaan Alla

Comments

Popular posts from this blog

Tidak Sekedar “Pulang Kampung” (Buletin Asy-Syabab Edisi 11)

Pemenang Quiz Buletin Asy-Syabab pada Edisi 11